Sabtu, 08 Oktober 2011

Manfaat Daun Ganja

Sebelum anda melanjutkan membaca tulisan ini, saya sarankan untuk meletakkan sejenak pikiran dan paradigma negatif anda, agar anda mendapatkan rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di langit dan bumi dengan berbagai manfaatnya, karena sesungguhnya tidak ada yang diciptakan oleh Tuhan kecuali bermanfaat bagi kehidupan ini.
Beberapa hari yang lalu saya dimintai petunjuk oleh seorang teman, sebut saja namanya Udin yang baru saja pindah tugas di Polres di salah satu kota, Udin sedang berusaha untuk membongkar keberadaan gembong pengedar NARKOBA, saya pun menyatakan siap untuk membantu, keesokkan harinya saya dimintai tolong oleh seseorang yang anaknya (sebut saja namanya Iwan) menjadi korban NARKOBA. Saya pun datang ke rumah orang tua tersebut, dan saya mendapati anaknya sedang sakau (saya kurang paham penulisannya). Saya jadi ingat sama teman yang minta tolong saya itu, maka terlintas dalam pikiran saya untuk menjadikan anak itu sebagai media informasi, kemudian saya hipnotis anak tersebut, dan dia menyebutkan salah satu nama dan alamat dimana dia mendapatkan barang yang dianggap haram tersebut.
Awalnya saya pun ikut-ikutan menyebut barang tersebut sebagai barang haram, tapi setelah teman saya menjebak pengedar yang disebutkan oleh Iwan, maka tertangkaplah pengedar itu. Pengedar itu ternyata menyimpan beberapa jenis NARKOBA. Udin pun menelpon saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena dari situ teman saya menjadi lebih jelas untuk mengungkap Gembong Narkoba di daerah tersebut.
Pada saat Udin menelpon, saya mendengar suara berulang kali : “Gus, kau minta sedikit daun ganja” saya pun bertanya dalam hati : “Buat apa?’’ dan terdengarlah jawaban : “Nanti kau pasti tahu”. Saya pun iseng-iseng tanya pada Udin : “Adakah daun ganja yang dia simpan?” Udin menjawab : “Ada beberapa paket Gus, kenapa?” dan saya menjawab : “Bisa kah kau antar satu paket untuk ku?” Udin bertanya : “Untuk apa Gus, jangan macam-macam kau ini?” Saya menyampaikan : “Ada teman ku dari bangsa gaib minta”, teman saya ini memang sudah tahu jika saya sering komunikasi dengan kehidupan Gaib, dan dia pun mengantarkan satu paket daun ganja.
Setelah si Udin sampai di rumah dengan satu paket kecil daun ganja, kembali saya mendengarkan suara : “Kau isap daun itu seperti kau menhisap rokok, dan jangan pernah berpikir negatif” maka saya mencoba untuk melinting daun tersebut namun berkali-kali tidak jadi lintingan malah kertasnya robek, maka saya mencari akal, gimana bisa menghisap daun ini kalo melinting pun tidak bisa, maka saya ambil sebatang rokok dan saya keluarkan isinya, saya ganti isinya dengan daun ganja.
Saya pun konsentrasi dengan tenang, dan berpikir positif, dalam pikiran saya mana ada sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan yang tidak bermanfaat? Saya pun menyalakan rokok daun ganja tersebut, disaat saya menghisap asap rokok tersebut, tiba-tiba di sekitar ku datang angin berhembus kencang disertai gerimis, saya melihat banyak sekali dari kehidupan bathin tingkat tinggi berdatangan, saya pun bertanya dalam hati : “mau pada ngapain mereka datang?” mereka menjawab : “mau ikutan pesta, Gus….?” Saya pun bertanya pada mereka : “Pesta apa an?” Mereka pun menjawab : “Itu yang kau hisap, Gus” Saya pun hanya mengatakan : “Ooooohh…..”
Maka saya pun berkonsentrasi sepenuhnya dengan niatkan secara totalitas penghadapan pada Sang Illahi Pemilik, Pencipta, Penguasa Bumi alam semesta raya ini, saya isap dalam-dalam asap rokok tersebut dan menahannya kuat-kuat di ulu hati, saat itu lah keluar suara dari dada ku yang terdengar dengan jelas : “Ketahuilah Gusti Yan, bahwa daun ini adalah daun dari pohon keabadian yang selama ini dicari oleh manusia, sebagai formula kehidupan kekal dan abadi, namun karena manusia telah berkeyakinan dan berparadigma negatif, sehingga daun ini pun menjadi daun yang diharamkan, karena memang tidak layak bagi mereka mendapatkan kehidupan yang kekal dan abadi di bumi ini, kecuali bagi mereka yang kembali pada kodrat jatidiri kemanusiaan yang sesungguhnya, daun ini adalah kesukaan para dewa dan para raja yang telah meraih kesempurnaan selama hidup di bumi ini, sesungguhnya pohon dari daun ini seluruhnya bermanfaat bagi kehidupan manusia, Kami menyebutnya sebagai daun surga sebagaimana beberapa manusia menyebutnya demikian, karena Kami lah yang telah memberikan inspirasi di alam pikiran mereka”.
Kemudian saya pun merasakan setiap sel dari raga ini aktif berfungsi, dan saya mendapatkan kecerdasan yang sangat luar biasa dahsyat, saya pun mendapatkan gerak raga yang sangat cantik, setelah habis rokok tersebut saya hisap, saya mencoba bercermin kemungkinan ada yang aneh dalam diri saya, namun saya melihatnya biasa-biasa saja. Saya pun mencoba sejauh mana pengaruh daun ganja dalam jiwa raga, saya mengambil kunci mobil dan menyetirnya sampai di suatu mall di kota itu. Di mall ini saya menjadi heran sendiri, kenapa hampir setiap wanita yang melihat saya menjadi tersipu dan terpesona, dan setiap laki-laki yang melihat saya menganggukkan kepala seakan mereka segan dan menghormat pada saya? Kenapa setiap orang menjadi betul-betul ramah pada saya, padahal mereka tidak mengenal saya.
Saya pun duduk di salah satu kafe, dan saya perhatikan gadis-gadis pelayan kafe tersebut berebut ingin memberi pelayanan hidangan pada saya, dan anehnya saya mendengar dengan jelas orang-orang yang sedang membicarakan saya, padahal mereka berbicara seakan berbisik-bisik dan berada di tempat yang cukup jauh dari saya. Kemudian datang lah pelayan yang cantik sambil menyapa dengan tersipu : “Selamat sore mas, bisa saya bantu mas mau pesan apa?” Saya pun menjawab : “mmm…sebentar mba, saya mau tanya, ada kah yang aneh dari penampilan saya, tolong jawab dengan jujur ya mba?” Pelayan itu pun menjawab : “Aneh gimana mas?” saya dan teman-teman malah terpesona,mas” Pelayan itu menjawab dengan tersipu sambil menunjukkan sikap kemanjaannya. Saya pun mengangguk-anggukkan kepala karena saya melihat bahkan mendengar mereka membicarakan saya dengan bahasa mereka yang terpesona, kemudian saya pun memesan kopi dan makanan ringan.
Akhirnya saya pun berpikir bahwa daun ganja ini benar-benar memiliki kandungan energi yang sangat dahsyat, jadi betul apa yang disampaikan oleh Sang Guru Bathin yang bersemayam di dalam jiwa ku. Sekitar tiga (3) jam saya merasakan “on” dengan energy yang sangat dahsyat. Sehingga saya pun meracik kembali daun ganja yang tersisa dengan niat untuk meneliti manfaat dari daun ganja, yang ternyata buat saya adalah 100% positif bermanfaat dengan kandungan energi yang berdaya optimal, yaitu :
- Mengaktifkan seluruh sistem sel
- Menyehatkan Jiwa dan Raga, termasuk menyembuhkan segala penyakit
- Mencerdaskan Intelektual, Emosional dan Spiritual
- Efektif untuk penggunaan otak kanan
- Sangat bermanfaat untuk Penelitian dan Pengkajian IPTEK
- Bermanfaat untuk membangkitkan Energi Alam Bawah Sadar
- Bermanfaat untuk membuka rahasia kekuatan alam bawah sadar yang maha dahsyat
- Bermanfaat untuk mengembalikan Jatidiri Kemanusiaan yang sesungguhnya.
Namun sayang sekali, saat saya memesan kembali pada teman saya, dia pun tidak memberikannya dengan alasan melanggar hukum, saya pun menyadarinya dan hanya berbicara dalam hati, “Hukum…? Kasihan sekali manusia, terjerat dengan aturan hukum yang diciptakan sendiri, betapa banyak manusia menciptakan hukum, sehingga kehidupan manusia pun menjadi terbelenggu, kerdil dan tersesat akal pikirannya oleh hukum yang mereka ciptakan sendiri”.
Padahal saya ingin sekali untuk meneliti dan mengkaji manfaat daun ganja lebih detil dan lebih jauh lagi, dengan melakukan exsperimen untuk diterapkan penggunaannya pada orang lain, karena dari penelitian sementara saya bahwa daun ganja sangat efektif sekali untuk membangkitkan energi alam bawah sadar manusia yang belum tersentuh, sehingga energi jatidiri manusia yang maha dahsyat yang masih tersimpan 93% di alam bawah sadarnya.
Bayangkan saja, dari penelitian dan pengkajian saya terhadap energi alam bawah sadar manusia yang maha dahsyat, telah dilupakan oleh manusia, sehingga manusia sama sekali tidak menyadari bahwa di dalam dirinya terdapat “SISTEM ENERGI YANG MAHA DAHSYAT”, Dimana Jatidiri Manusia yang sesungguhnya adalah sebagai Pusat Sistem Pengaturan dan Pengendalian Energi Bumi Alam Semesta Raya, diantaranya adalah :
1. Sebagai Pusat Sistem Pengaturan dan Pengendalian Energi Cahaya Alam Semesta Raya (Matahari, Bulan, Bintang, Planet dan Cahaya-cahaya lainnya).
2. Sebagai Pusat Pengaturan dan Pengendalian Energi Udara, Iklim, Cuaca, Bencana Alam.
3. Sebagai Pusat Sistem Pemerintahan dan Peradaban Bumi.
4. Sebagai Pusat Pengaturan dan Pengendalian Seluruh Unsur Kehidupan Bumi alam semesta raya (Cahaya, Awan, Angin, Air, Api, Tanah, Tumbuhan dan Binatang).
5. Sebagai Sistem Interkoneksi dengan Dzat illahi Tuhan Yang Maha Tunggal.
6. Sebagai Sistem Tatanan Kehidupan Surga yang kekal dan abadi.
7. Sebagai Pusat sistem Teknologi Yang Maha Canggih.
Betapa Energi Jatidiri Manusia yang efektif berfungsi dalam jiwa raga manusia saat ini tidak lebih dari 7% dari 100% energi Jatidiri Manusia yang sesungguhnya. Sehingga sangat wajar jika manusia saat ini sangat lemah, rapuh, bodoh dan kerdil. Tidak bisa mensyukuri atas segala anugerah kenikmatan yang telah Tuhan berikan pada manusia, sehingga wajar jika manusia pun berkhayal untuk bisa mendapatkan kehidupan surga di tempat yang lain, yang masih bersifat fatamorgana karena masih berupa harapan dan doa.
Betapa Keyakinan dan Paradigma, memang sangat menentukan sekali dalam hidup dan kehidupan manusia, sehingga sesuatu yang sesungguhnya memiliki nilai dan energi yang sangat bermanfaat bagi manusia, bisa berubah fungsi menjadi sesuatu yang merusak, membunuh dan menghancurkan diri manusia itu sendiri oleh karena Keyakinan dan Paradigma manusia itu sendiri. Sebagaimana manfaat dari pohon atau tanaman Ganja ini yang sesungguhnya memiliki manfaat yang teramat sangat besar dan memiliki nilai kemulyaan yang sangat tinggi, namun karena keyakinan dan paradigma manusia negatif sehingga daun keabadian ini pun menjadi diharamkan.

MITOS VS FAKTA TENTANG GANJA

Mitos: Ganja dapat mengakibatkan kecanduan yang sangat tinggi.
Menggunakan ganja dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kecanduan secara fisik dan membutuhkan ahli terapis untuk bisa berhenti dari kebiasaan menggunakan ganja.
 Fakta: Kebanyakan pengguna ganja hanya menghisap ganja sesekali saja.
Di Amerika Serikat hanya sedikit orang-orang yang mengkonsumsi ganja, hanya sekitar 1 persen dalam sehari orang mengisap ganja dan hanya sedikit sekali yang mengalami ketergantungan. Seorang pengguna berat ganja dapat berhenti dengan mudah tanpa mengalami kesulitan. Ganja tidak menyebabkan ketergantungan fisik. Jika orang mengalami gejala putus ganja, mereka tidak akan mengalami masalah yang berarti.

Mitos: Ganja sekarang berpotensi lebih berbahaya dibanding yang dulu.
Orang dewasa yang pernah menggunakan ganja di tahun 1960-an dan 1970-an tidak menyadari bahwa remaja sekarang menggunakan ganja yang jauh lebih berbahaya.
Fakta: Ganja yang dikonsumsi remaja sekarang adalah sama seperti yang pernah di gunakan remaja di tahun 1960 dan 1970 an.
Sejumlah kecil sample THC rendah yang disita oleh Drug Enforcement Administration digunakan untuk menghitung adanya potensi peningkatan yang dramatis. Namun, sample tersebut tidak mewakili ganja secara umum yang ada saat ini. Data potensial dari tahun 1980-an sampai sekarang lebih dapat di percaya yang mana data tersebut menunjukkan tidak adanya peningkatan rata-rata kadar THC dalam ganja. Walaupun jika ganja berpotensi mengalami peningkatan, itupun belum tentu membuatnya menjadi lebih berbahaya. Marijuana cukup bervariasi secara substansial dalam potensi menghasilkan efek psikoaktif yang serupa.

Mitos: Pelanggaran hukum atas penggunaan ganja dikenakan sangsi hukum yang ringan.
Hanya sedikit pengguna ganja yang ditahan di penjara. Perlakuan yang lunak diterapkan pada peredaran ganja dan pada pengguna ganja.
Fakta: Penangkapan pengguna ganja di Amerika Serikat jumlahnya meningkat dua kali lipat antara tahun 1991 dan 1995.
Pada tahun 1995, lebih dari satu setengah juta orang ditahan karena pelanggaran ganja. Delapan puluh enam persen dari mereka ditangkap karena memiliki ganja. Puluhan ribu orang sekarang di penjara karena mengkonsumsi ganja. Mereka sebagian besar dihukum dengan hukuman masa percobaan, denda, dan sanksi perdata, termasuk penyitaan atas kepemilikan harta benda, SIM mereka dicabut, dan pekerjaan mereka berakhir. Meskipun di ancam dengan sanksi perdata dan pidana, ganja tetap saja tersedia dan banyak digunakan.

Mitos: Ganja dapat merusak paru-paru lebih besar dibanding tembakau.
Orang yang mengisap ganja memiliki risiko tinggi terkena kanker paru-paru, bronchitis, dan emphysema.
Fakta: Orang yang merokok ganja secara moderat sedikit terkena bahaya kerusakan pada paru-paru.
Seperti halnya asap rokok, asap ganja mengandung sejumlah iritasi dan karsinogen. Tapi pengguna ganja biasanya tidak terlalu sering mengisap ganja di bandingkan perokok tembakau dan ini menyebabkan perokok ganja menghirup asap jauh lebih sedikit. Dampaknya, resiko kerusakan paru-paru bagi perokok ganja jauh lebih rendah dibanding perokok tembakau. Tidak ada laporan mengenai kangker paru-paru yang di akibatkan semata-mata karena sebab penggunaan ganja. Bahkan dalam studi besar yang disampaikan oleh American Thoracic Society tahun 2006, tidak di temukan bukti peningkatan resiko terkena kangker paru-paru bagi pengguna berat ganja. Tidak seperti perokok berat tembakau, pada perokok berat ganja tidak menunjukkan adanya penyumbatan jalan napas paru-paru. Itu menunjukkan bahwa orang yang merokok ganja tidak akan mengalami emfisema.

Mitos: Ganja dapat menyebabkan kerusakan mental permanen.
Di antara remaja, bahkan yang jarang menggunakan ganja sekalipun bisa mengalami kerusakan psikologis. Selama mabuk, pengguna ganja menjadi tidak rasional dan sering tidak konsisten dalam bekerja.
akta: Tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa ganja dapat menyebabkan kerusakan psikologis atau penyakit mental baik remaja atau orang dewasa.
Beberapa pengguna ganja mengalami tekanan psikologis setelah menggunakan ganja yang mungkin mencakup perasaan panik, gelisah, dan paranoia. Pengalaman seperti itu bisa menakutkan, tapi efeknya hanya bersifat sementara. Dengan dosis yang sangat besar, ganja dapat menyebabkan psikosis toksik sementara. Ini pun jarang terjadi, walaupun ganja di konsumsi dengan cara di makan atau di hisap seperti rokok. Ganja tidak menyebabkan perubahan mendasar dalam perilaku orang.

Mitos: Ganja tidak dapat digunakan sebagai obat.
Sudah tersedia obat-obatan yang lebih efektif dan aman. Obat-obatan tersebut termasuk versi sintetik THC, yaitu bahan aktif utama ganja yang dipasarkan di Amerika Serikat dengan nama Marinol.
Fakta: Ganja terbukti efektif dalam mengurangi rasa mual pada kemoterapi kanker, merangsang nafsu makan pada pasien AIDS, dan mengurangi tekanan intraokuler pada orang yang mengidap glaukoma.
Ada bukti yang cukup kuat mengatakan bahwa ganja dapat mengurangi kelenturan otot pada pasien dengan gangguan neurologis. Kapsul sintetis tersedia dengan resep dokter, tetapi untuk kebanyakan pasien kapsul tersebut tidak seefektif di banding dengan cara di hisap seperti rokok. THC murni juga dapat menimbulkan efek samping psikoaktif yang tidak menyenangkan dibandingkan merokok ganja. Saat ini banyak orang yang menggunakan ganja sebagai obat meskipun illegal. Akibatnya mereka berisiko tertangkap dan di penjara.

Mitos: Ganja adalah jalan menuju narkoba yang lebih berbahaya.
Meskipun ganja hanya sedikit mengakibatkan kerugian, ganja adalah zat berbahaya karena dapat menyebabkan penggunaan narkoba lain yang lebih berat seperti heroin, LSD, dan kokain.
akta: Ganja tidak menyebabkan orang untuk menggunakan narkoba.
Teori gateaway to drugs muncul sebagai penjelasan kausal mengenai hubungan statistik antara narkoba secara umum. Asosiasi yang berubah dari waktu ke waktu terhadap narkoba berbeda pada peningkatan dan penurunan prevalensi. Ganja adalah narkoba yang paling populer di Amerika Serikat saat ini. Oleh karena itu, orang-orang yang sudah menggunakan narkoba seperti heroin, kokain, dan LSD, cenderung ingin menggunakan ganja juga. Kebanyakan pengguna ganja tidak pernah menggunakan obat terlarang lainnya. Memang, bagi sebagian besar orang ganja adalah terminus daripada sebagai gateway drugs. 

Mitos: Bahaya ganja telah terbukti secara ilmiah.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, banyak orang percaya bahwa ganja itu tidak berbahaya. Hari ini kita tahu bahwa ganja jauh lebih berbahaya daripada yang kita yakini sebelumnya.
akta: Setelah meninjau pada bukti ilmiah tahun 1972, Komisi Nasional Penyalahgunaan Ganja dan Narkoba (National Commission on Marihuana and Drug Abuse) menyimpulkan bahwa selama ini bahaya ganja terlalu dibesar-besarkan.
Sejak saat itu ribuan penelitian dilakukan terhadap manusia, hewan, dan sel-sel budaya. Dari penelitian tersebut tidak ada satupun temuan yang berbeda dari apa yang telah dijelaskan oleh Komisi Nasional tahun 1972. Berdasarkan pada tiga puluh tahun penelitian ilmiah dari jurnal kedokteran Inggris ìLancet” pada tahun 1995, dapat disimpulkan bahwa: “merokok ganja, walaupun dalam jangka panjang, tidak berbahaya bagi kesehatan.”

Mitos: Ganja adalah penyebab Sindrom Amotivational.
Ganja membuat pengguna menjadi pasif, apatis, dan tidak tertarik pada masa depan. Siswa yang menggunakan ganja berprestasi rendah, dan pekerja yang menggunakan ganja menjadi tidak produktif.
Fakta: Selama dua puluh lima tahun, para peneliti telah gagal menemukan bukti bahwa ganja menyebabkan sindrom amotivational.
Orang yang mabuk terus-menerus (tanpa menyangkut-pautkan dengan narkoba), tidak akan mungkin menjadi anggota masyarakat yang produktif. Tidak ada satupun efek dari ganja yang dapat mengakibatkan seseorang hilang kendali dan ambisi. Dalam studi laboratorium, subyek yang diberi ganja dalam dosis tinggi selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu tidak menunjukkan penurunan dalam motivasi kerja atau produktivitas. Di antara orang dewasa yang bekerja, pengguna ganja cenderung mendapatkan upah lebih tinggi daripada non-pengguna. Mahasiswa yang menggunakan ganja memiliki nilai sama dengan yang bukan pengguna. Di antara siswa SMA, penguna berat ganja terkait dengan kegagalan sekolah, tetapi kegagalan sekolah biasanya datang sebelum siswa tersebut menggunakan ganja.

Mitos: Ganja dapat membunuh sel otak.
Apabila digunakan secara terus menerus, ganja dapat mengubah struktur dan fungsi otak secara permanen, menyebabkan kehilangan memori, gangguan kognitif, kerusakan kepribadian, dan menyebabkan berkurangnya produktivitas.
akta: Tidak pernah ada medical test yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan otak pada manusia akibat mengkonsumsi ganja, bahkan dari penggunaan jangka panjang dengan dosis tinggi sekalipun.
Sebuah studi awal melaporkan adanya kerusakan pada otak kera setelah enam bulan di cekoki asap ganja berkonsentrasi tinggi. Baru-baru ini, dengan didasari penelitian yang lebih hati-hati, para ilmuan tidak menemukan bukti adanya kelainan otak pada monyet yang dipaksa untuk menghirup asap ganja setara 4-5 batang rokok ganja setiap hari selama setahun. Klaim bahwa ganja membunuh sel-sel otak adalah berdasarkan laporan spekulatif sejak seperempat abad yang lalu dan belum pernah didukung oleh studi ilmiah. 

Mitos: Ganja mengganggu Memori dan Kognisi.
Di bawah pengaruh ganja, orang tidak mampu berpikir rasional dan cerdas. Pengguna ganja kronis akan mengalami penurunan mental secara permanen.
Fakta: Ganja mengakibatkan perubahan sementara dalam berfikir, persepsi dan pengolahan informasi.
Proses kognitif yang paling jelas dipengaruhi oleh ganja adalah memori jangka pendek. Dalam studi laboratorium, subyek di bawah pengaruh ganja tidak mengalami kesulitan dalam mengingat hal-hal yang pernah mereka pelajari sebelumnya. Namun mereka menampilkan berkurangnya kapasitas untuk belajar dan mengingat informasi baru. Pengaruh berkurangnya daya ingat ini hanya berlangsung sementara saja. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa penggunaan ganja untuk jangka panjang bisa mengganggu memori atau fungsi kognitif lainnya secara permanen.

Mitos: Ganja penyebab kriminalitas.
Pengguna ganja cenderung melakukan kekerasan lebih dari non pengguna. Di bawah pengaruh ganja, orang menjadi tidak rasional, agresif, dan kasar.
Fakta: Ganja tidak menyebabkan tindak kejahatan.
Kalangan ilmuwan dan komisi pemerintah memeriksa hubungan antara penggunaan ganja dan kejahatan dan mereka telah mencapai kesimpulan yang sama bahwa: Ganja tidak menyebabkan kejahatan. Sebagian besar pengguna ganja tidak melakukan kejahatan lain selain kejahatan karena memiliki ganja. Pengguna ganja yang melakukan kejahatan bukan disebabkan oleh pengaruh ganja, melainkan karena faktor lain di luar ganja. Studi pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa ganja dapat merngurangi peningkatan agresi pada manusia.

Mitos: Ganja mengganggu hormon seks pria dan wanita.
Ganja dapat menyebabkan kemandulan pada pria dan wanita. Ganja memperlambat perkembangan seksual pada remaja. Ganja menghasilkan karakteristik feminin pada pria dan karakteristik maskulin pada perempuan.
Fakta: Tidak ada bukti bahwa ganja menyebabkan kemandulan pada pria atau wanita.
Dalam sebuah penelitian yang menggunakan hewan percaobaan, dosis tinggi THC mengurangi produksi beberapa hormon seks dan dapat mengganggu reproduksi. Namun, lebih banyak studi tentang manusia yang membuktikan bahwa ganja tidak memiliki pengaruh hormon seks. Studi tersebut menunjukkan dampak yang sederhana, sementara, dan tidak ada konsekuensi yang jelas terhadap proses reproduksi. Tidak pernah ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa ganja dapat memperlambat perkembangan seksual remaja dan mengakibatkan efek feminisasi pada laki-laki, atau efek maskulinisasi pada perempuan.

Mitos: Mengkonsumsi ganja pada saat hamil dapat merusak Janin.
Kerusakan janin yang terjadi bisa mengakibatkan cacat pada bayi saat lahir. Di saat masa pertumbuhan, anak tersebut akan mengalami masalah. Sang anak juga akan terancam masalah kesehatan.
Fakta: Studi pada bayi yang baru lahir dan anak-anak tidak menunjukkan adanya kekurangan fisik yang konsisten, perkembangan, atau defisit kognitif yang terkait dengan penggunaan ganja pada waktu kehamilan. Penggunaan ganja di saat kehamilan tidak berdampak pada ukuran berat bayi saat di lahirkan, usia kehamilan, perkembangan saraf, atau terjadinya kelainan fisik. Salinan test pada ratusan anak yang lebih tua hanya mengungkapkan perbedaan kecil antara keturunan pengguna ganja dan non pengguna. Dua studi lain yang belum terkonfirmasi adalah identifikasi pemakaian ganja selama masa kehamilan terkait dengan penyakit kangker pada anak. Mengingat tidak adanya bukti-bukti lain yang mndukung, sangat tidak mungkin bahwa ganja bisa menyebabkan kanker pada anak-anak.

Mitos: Ganja dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Mengkonsumsi ganja dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk HIV. Pasien AIDS sangat rentan terhadap efek immunopathic ganja karena sistem kekebalan tubuh mereka sudah hilang.
Fakta: Tidak ada bukti bahwa pengguna ganja lebih rentan terhadap infeksi di banding non pengguna.
Juga tidak ada bukti bahwa ganja dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit seksual yang menular. Studi awal yang menunjukkan adanya penurunan fungsi kekebalan tubuh dalam sel yang diambil dari pengguna ganja telah disangkal. Hewan yang terkena virus diberi THC dalam dosis yang besar memiliki resiko infeksi yang lebih tinggi. Studi semacam itu memiliki relevansi sedikit pada manusia. Bahkan orang dengan gangguan kekebalan tubuh seperti AIDS relative aman menggunakan ganja. Namun, penelitian baru-baru ini menemukan hubungan antara merokok tembakau dan infeksi paru-paru pada pasien AIDS jauh lebih memungkinan bahaya merokok ganja bagi orang yang mengalami masalah kekebalan tubuh.


3 komentar:

  1. itu semua alasan saya memakai simbukan , eh kliru , maksud ku ganja . hahahahah......

    BalasHapus
  2. andai saja legal,, pasti saya udah jadi presiden

    BalasHapus